Jl. Ir. H. Djuanda No. 32B, Mamuju, Sulbar info@yayasankarampuang.or.id
Ikuti kami:
Umum

Makassar - Pasca bencana alam yang melanda Provinsi Sulawesi Tengah, utamanya Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala (Pasigala) pada September 2018 lalu, Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil (Disdukcapil) Pasigala sedikit demi sedikit membenahi alur pelayanan dokumen kependudukannya.

Atas dukungan Unicef Indonesia melalui Yayasan Karampuang, untuk pelayanan Akta Kelahiran, Disdukcapil Pasigala telah berintegrasi dengan Rumah Sakit dan Puskesmas untuk melakukan pencatatan Akta Kelahiran langsung bagi anak yang lahir di fasilitas kesehatan tersebut, juga pelayanan berbasis Desa/Kelurahan.

Lebih meningkatkan lagi alur pelayanannya, Disdukcapil Pasigala kini berguru pada Disdukcapil Makassar dan Gowa. Dalam kegiatan studi banding masih atas dukungan Unicef Indonesia melalui Yayasan Karampuang, Disdukcapil Pasigala bertolak ke Sulawesi Tengah pada Selasa (14/1) sore, dan kembali ke Sulawesi Tengah pada Jumat (17/1) Pagi.

Diawali dengan kunjungan ke Kantor Disdukcapil Provinsi Sulawesi Selatan, rombongan studi banding Pasigala sebanyak 20 orang melanjutkan kunjungan ke Kantor Disdukcapil Kota Makassar yang punya pelayanan dengan konsep ‘satu untuk semua’, dimana masyarakat yang ingin mengurus dokumen kependudukan disediakan sepuluh loket, yang terintegrasi secara on line, satu diantaranya diperuntukkan khusus bagi Difabel, orang tua, ibu hamil, serta ibu ibu yang membawa bayinya. Lalu tim menuju ke layanan kesehatan yang mendukung akta kelahiran di Kota Makassar bagi tim I, sedangkan tim II ke Layanan berbasik Kelurahan. Siang harinya dilanjutkan dengan kunjungan ke Kantor Unicef Makassar melakukan diskusi dan mendengarkan input dan masukan dari kepala Perwakilan Unicef Sulawesi  dan Maluku dan Spesialis Unicef untuk program Akta Kelahiran.

Hari kedua tak jauh berbeda, Tim Studi Banding Pasigala berkunjung ke Disdukcapil Kabupaten Gowa yang kini punya pelayanan berstandar bank. Dimana pelayanan dilakukan dengan nomor antrean hingga penerimaan berkas. Disdukcapil Gowa juga menyiapkan beberapa loket yang siap menerima berkas dari ratusan penduduk. Dilanjutkan dengan kunjungan ke Layanan Kesehatan dan Layanan Berbasis Desa di Gowa.

Dari keterangan Program Manager Yayasan Karampuang di Palu, Aditiya Arie Yudistira, Rencana Tindak Lanjut dari Studi banding tersebut yaitu tim Pasigala akan melakukan pertemuan untuk menyusun rencana pengembangan program pencatatan Akta Kelahiran di Pasigala dengan melihat model yang ada di Makassar dan Gowa. Tidak lain tujuannya ialah untuk meningkatkan cakupan akta kelahiran di 3 Kabupaten/Kota tersebut.

Untuk diketahui, tim studi banding Makassar dan Gowa terdiri dari unsur Disdukcapil Provinsi Sulteng, Kota Palu, kab. Sigi dan Kab. Donggala, juga fasilitas kesehatan Pasigala yakni RSIA Nasanapura Palu, RSU Torabelo Sigi, serta pemerintah Kelurahan Tipo, Kelurahan Gunung Bale, DesaPadende dan Desa Wani 1 sebagai wilayah pilot program system relasi peningkatan cakupan akta kelahiran. (dhl)



Silahkan dibagikan:


Tinggalkan Komentar