Jl. Ir. H. Djuanda No. 32B, Mamuju, Sulbar info@yayasankarampuang.or.id
Ikuti kami:
Perlindungan Anak

Sigi – Melakukan aksi nyata sebagai upaya pencegahan perkawinan usia anak merupakan tahapan akhir kegiatan Lingkaran Remaja. Pada sesi aksi remaja tersebut, peserta remaja berembuk menyepakati bentuk aksi yang akan mereke kerjakan.

Kelompok lingkaran remaja Bela Boya, Desa Pandende, Kec. Marawola, Kab. Sigi memilih melakukan kampanye pencegahan perkawinan anak sekaligus mengadvokasi pemerintah desa untuk mendukung kegiatan remaja. Pada Sabtu (11/7) peserta lingkaran Remaja Bela Boya didampingi fasilitator remaja (fasrem) Dedianto Muhtar, Nur Ilma dan Anggi Setiawan bertandang ke Kantor Desa Padende yang disambut baik oleh Pemerintah Desa Padende.

Mewakili kelompok remajanya, Zakir (18th) menyampaikan bahwa ia bersama teman-temannya telah melewati serangkaian sesi aktivitas ligkaran remaja, namun karena tahapan lingkar remaja akan berakhir, ia meminta pemerintah desa dapat mendukung keberlanjutan aktivitas positif remaja dengan menerbitkan SK Desa tentang pembentukan dan pemberdayaan kelompok remaja.

“kiranya desa dapat mendukung kami dengan menyediakan ruang aktifitas remaja, bisa berupa ruang informasi dan konseling remaja, juga taman baca yang dikemas seperti café, dan mempercayakan kami untuk mengelolanya.” Sebut Zakir.

Menurutnya, jika remaja tidak mendapatkan ruang untuk beraktivitas positif, maka remaja rentan dengan perkawinan usia anak dan situasi buruk lainnya.

Dayung bersambut, Kepala Desa Padende, Samsi langsung merespon. Ia meminta remaja untuk segera menyusun struktur keanggotaan berikut program remaja yang akan dijalankan lalu akan ia tindaklanjuti dengan menerbitkan SK.

“Kalian bisa langsung tunjuk siapa koordinatornya, lalu apa kegiatan yang akan dijalankan. Kami akan buatkan SK. Keberadaan kalian disini sebagai ujung tombak untuk meneruskan informasi pencegahan perkawinan anak kepada remaja lain di Desa Padende. Kampanye ini disebarluaskan, kami siap mendukung.” Tegas Samsi.

Menanggapi usulan lain dari remaja, Kades Padende mengatakan pihaknya telah menyiapkan ruang usaha peningkatan ekonomi desa, yang telah tertuang dalam RPJMDesnya yang boleh dimanfaatkan oleh lingkar remaja sebagai ruang taman baca. “itu di lapangan sana, tinggal dipasang pavin, jika sudah terbuka, nanti boleh dimanfaatkan juga sama teman-teman membuat taman baca sekaligus café disana. Itu sudah masuk dalam RPJMDes kami.” Sebutnya.

Sementara untuk ruang aktifitas positif bagi remaja, termasuk tempat berbagi informasi dan konseling remaja, pihak Pemdes Padende mendukung dengan memberi kepercayaan kepada lingkaran remaja untuk memanfaatkan salah satu gedung bangunan milik pemerintah desa.

Melihat respon baik dari pemerintah desa, selaku Fasrem pendamping Lingkaran Remaja Bela Boya, Dedianto mengaku sangat bangga dengan keaktifan peserta remajanya, dimana hal tersebut ialah potensi besar yang dimiliki Desa Padende. Ia berharap pemerintah desa benar-benar komitmen memberi ruang kepada remaja, sehingga  walaupun kegiatan walaupun kegiatan lingkar remaja berakhir, pemdes dapat melanjutkan kegiatan dengan memberdayakan remaja.

Selain kampanye dan advokasi kepada Pemerintah Desa, Lingkaran Remaja Bela Boya melanjutkan kampanyenya kepada masyarakat dengan membagikan informasi pencegahan perkawinan anak berupa flyer yang dipusatkan di Kawasan Wisata Bukit Satu Pohon, Sigi.

Untuk diketahui, Lingkaran Remaja merupakan kegiatan peningkatan kecakapan hidup remaja yang bertujuan mencegah praktek perkawinan usia anak. Kegitan lingkaran remaja berjalan atas kerjasama Yayasan Karampuang dan Unicef Indonesia yang berjalan di 3 desa/kelurahan piloting, diantaranya Kelurahan Tipo Kota Palu, Desa Padende Kab. Sigi dan Desa Wani Satu Kab. Donggala. (dhl)



Silahkan dibagikan:


Tinggalkan Komentar