Situasi Pandemi Covid-19, membuat orang-orang merasakan hambatan dalam perputaran ekonomi, utamanya para pelaku usaha. Di wilayah Sulawesi Barat, situasi ini semakin parah, dimana pada Januari 2021 gempabumi berkekuatan 6,2 Magnitudo mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju yang membuat ekonomi masyarakat diwilayah tersebut menjadi lumpuh.
Merespon kondisi ini, UNDP bersama mitranya Yayasan Karampuang Mamuju (YKM) menjalankan program pemulihan ketahanan ekonomi masyarakat “Response Toward Recilience (RESTORE)” di 6 desa terdampak. 4 desa di Kabupaten Mamuju yaitu, Desa Dungkait Kecamatan Tapalang Barat, Desa Tampalang Kecamatan Tapalang, Desa Sumare dan Desa Botteng Utara Kecamatan Simboro. serta 2 desa di Kabupaten Majene yakni Desa Kayuangin Kecamatan Malunda dan Desa Salutambung Kecamatan Ulumanda.
Program RESTORE, UNDP bersama YKM memberi dukungan kepada pelaku usaha baik perorangan maupun usaha kelompok. Bantuan Guna Usaha sebagai modal usaha perorangan menyasar 300 Kepala Keluarga di 6 desa intervensi. Selain itu ada bantuan bagi kelompok usaha ditiap desa yang beranggotakan 25 orang perkelompok usaha. Sehingga total penerima manfaat ialah 450 Kepala Keluarga. Bagi kelompok usaha yang tersebar di 6 desa tersebut dibekali dengan pelatihan peningkatan kapasitas dalam berwirausaha. Selain itu, juga mendapat bantuan peralatan usaha, sesuai dengan jenis usahanya dan bantuan pengurusan legalitas usaha.
Desa Dungkait, terbentuk kelompok usaha Anugrah Tailor yang memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD) standar. Bantuan yang diserahkan berupa mesin jahit, mesin border, manikin, alat dan bahan menjahit serta bahan baku masker dan APD.
Desa Tampalang, dengan kelompok Usaha eduwisata Kampung Inggris. Selain menjadi pusat edukasi wisata, disini juga membuka usaha sablon kaos. Bantuan yang diserahkan berupa mesin digital sablon, gazebo bamboo, serta berbagai alat dan bahan untuk penghijauan area eduwisata.
Desa Sumare sebagai desa yang terletak diwilayah pesisir, ada kelompok usaha Doa Ibu yang memproduksi Abon Ikan. Bantuan yang diserahkan berupa set kompor, mesin spiner, kulkas, lemari display, dan bahan baku abon ikan.
Desa Botteng Utara, secara geografis terletak diwilayah pegunungan. Disini ada kelompok usaha Bintang Gunung Sipodalle yang memproduksi pakan ternak. Mulai dari bercocok tanam jagung hingga pengemasan pakan ternak siap pakai. Adapun bantuan yang diserahkan diantaranya mesin dros jagung, mesing penggiling pakan, serta alat dan bahan pertanian lainnya, termasuk bahan untuk mengemas pakan.
Tak jauh berbeda dengan Desa Botteng Utara, di Desa Kayuangin, juga ada kelompok usaha Siasayangngi yang bergerak dibidang pertanian, dalam hal ini berupa penyewaan alat berat pertanian. Sehingga bantuan yang diserahkan berupa Handtractor, mesin dros, motor tiga roda, serta alat perawatan mesin pertanian.
Sementara untuk Desa Salutambung, kelompok usaha Centimeter 19 Taylor memproduksi masker dan APD standar. Bantuan yang diserahkan tidak berbeda dengan Desa Dungkait yaitu mesin jahit, mesin border, manikin, serta alat dan bahan baku masker dan APD.
Mereka yang menerima bantuan usaha ialah yang memenuhi kriteria penerima manfaat. Kriteria tersebut ditentukan berdasarkan hasil FGD yang di Kantor Desa oleh pemangku kepentingan masing-masing desa. Pun juga telah dilakukan proses verifikasi data penerima manfaat untuk memastikan bahwa mereka benar-benar pelaku usaha dan memenuhi kritaria yang telah ditetapkan.
Pada Sabtu, 4 September 2021, penyerahan bantuan usaha mulai dilakukan. Penyerahan simbolis berlangsung di Desa Dungkait, yang turut dihadiri langsung oleh Bupati Mamuju, Hj. Siti Sutinah Suhardi, serta hadir secara virtual National Project Manager Restore UNDP Indonesia, Saputra Liady.
Selaku Manajer RESTORE Project Yayasan Karampuang, Fauzan Basir menyampaikan, besaran bantuan guna usaha senilai Rp. 300.000.000,- yang dibagi ke 300 orang penerima manfaat di 6 desa intervensi. Sementara untuk bantuan kelompok usaha senilai Rp.741.000.000,- yang juga dibagi ke kelompok usaha di 6 desa intervensi. Sehingga untuk rincian nilai perdesa, disebutkan sejumlah Rp. 50.000.000,- bantuan guna usaha untuk 50 pelaku usaha mikro, serta bantuan alat usaha dan bahan baku senilai Rp. 123.500.000,-.
Pemerintah Kabupaten Mamuju mendukung penuh kegiatan tersebut. Bupati Mamuju, Hj. Sitti Sutinah Suhardi yang hadir secara langsung menyampaikan bahwa, bantuan tersebut patut disyukuri. “Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Adapun kami sebagai pemerintah daerah, akan mensupport penuh masyarakat Desa Dungkait. Kalau nanti Pemkab butuh masker dan APD, kami akan order di Anugrah Taylor.” Sebutnya.
Selaku perwakilan UNDP, Saputra Liady (National Project Manager Restore UNDP Indonesia) yang hadir secara virtual berharap pemerintah dapat menindaklanjuti program Restore dengan membantu dan membina pelaku usaha di desa agar usahanya dapat berkelanjutan. “Harapan kami, pemerintah daerah dapat membantu dan membina pelaku usaha sehingga keberlanjutannya bisa dipastikan dalam memulihkan perekonomian masyarakat.” Harapnya.
Turut mendukung kelompok usaha di desanya, Arman, Kepala Desa Dungkait mengaku akan memesan 2.000 APD di Anugerah Tailor. Hal ini disampaikan saat kegiatan penyerahan bantuan di Kantor Desa Dungkait, Sabtu (4/8) lalu.
Penyerahan bantuan kepada pelaku usaha merupakan tahapan akhir dari program RESTORE UNDP – YKM, yang kemudian akan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi pemanfaatan bantuan. Meski begitu, ini merupakan awal yang baru bagi penerima manfaat di 6 desa. Diharapkan bisa menjadi titik terang dalam mendukung ketahanan para pelaku usaha agar dapat tetap berjalan normal disituasi yang tidak normal. (dhl)